Sunday, November 30, 2008

Haruskan bermazhab?

Banyak yang sering kali terjebak dengan istilah “Menolak Taklid Buta” sehingga mereka menyimpulkan bahwa untuk memahami Islam hanya harus melalui al-Qur’an dan al-hadits saja. Menyimpulkan Islam hanya dua sumber tersebut adalah ibarat menutup mati pintu Sejarah Islam. Bukankah para ulama salaf –yang lebih dekat silsilahnya kepada Nabi- telah lebih awal mengkritisi keaslian suatu hadits.
Singkatnya, amatlah mustahil bagi siapa pun yang kurang mengerti “epistimologi pemahaman al-Qur’an dan al-hadits” mampu menyimpulkan Islam. Yang kurang mampu saja mustahil, apalagi yang tidak bisa sama sekali. Al-Qur’an itu berbahasa Arab, hadits itu berbahasa Arab, jadi kalau mau menyimpulkan Islam harus mengerti Bahasa Arab. Kalau menyimpulkan islam melalui terjemahan, sekali lagi, melalui terjemahan al-Qur’an dan hadits, itu namanya bukan menyimpulkan al-Qur’an dan hadits, itu namanya menyimpulkan terjemahan al-Qur’an dan hadits. Apa bedanya? Sangat berbeda. (berlanjut…)

1 comment:

  1. Assalamu'alaikum,ww. Pak Komar, Maaf baru berkunjung....dan maaf juga belum aku kirimkan melalui email soale aku lupa email nya...tapi sebagian sudah saya posting di blog ku http://tentangedy.blogspot.com Dilihat ya pak boleh juga di copy paste......Mudah-mudahan kebaca ini comment....

    Wassalam,ww.
    Barokallohu fikum

    Edy Arisandi

    ReplyDelete

Silahkan kritik atau saran